Berharap Anaknya Meninggal nTerlebih Dahulu!
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Mungkin terdengar tidak pantas, namun do'a Saya kepada Alloh agar Aan meninggal lebih dulu sebelum kami, saya takut Ia terlantar dan tidak terurus sepeninggal kami" Ungkap Abah Ade sambil berkaca-kaca
Di senja usianya Abah Ade (63) dan Emak Dewi (62) harus menjaga dan Merawat amanah seorang putra yang istimewa, Aan (26) putra bungsu Mereka terlahir dengan kondisi kelumpuhan otak. Seluruh tubuhnya kaku dengan kemampuan komunikasi dan pergerakan yang sangat terbatas. Seluruh tangan dan kaki Aan kaku dan bengkok saling menyilang, serta pinggangnya menonjol dan bengkok ke satu sisi.
Hanya bisa terbaring, selama 26 tahun seluruh kebutuhan dan perawatan Aan tergantung sepenuhnya pada Emak dan Abah. Meski tak pernah mengeluh dan sepenuhnya ikhlas, namun seiring semakin berkurangnya tenaga dan menurunya kesehatan tentu ada ke khawatiran yang menggelayut di benak mereka, bagaimana jika mereka sudah tidak ada siapakah yang mengurus Aan. Sebenarnya Aan memiliki dua orang kakak laki-laki, namun mereka telah berkeluarga dan tinggal jauh serta sudah kerepotan mengurus keluarga mereka sendiri pun.
"Mungkin terdengar tidak pantas, namun do'a Saya kepada Alloh agar Aan meninggal lebih dulu sebelum kami, saya takut Ia terlantar dan tidak terurus sepeninggal kami" Ungkap Abah Ade sambil berkaca-kaca.
Bukan tak ingin berikhtiar, upaya pengobatan dan terapi untuk Aan sudah hampir sepuluh tahun terhenti karena terkendala biaya. Dahulu ketika masih muda Abah bekerja sebagai kuli bangunan, namun kini Abah Ade hanya bisa jadi Buruh tani serabutan dan Marbot di Mesjid dekat Rumahnya. Sehingga praktis Abah Ade tidak memiliki penghasilan tetap, paling jika ada orang yang meminta jasanya untuk menggarap sawah atau menjaga padi dari hama burung barulah Abah Ade mendapat penghasilan itupun tidak lebih dari Rp. 50.000. Sedangkan Sebagai Marbot beliau tidak meminta bayaran.
"Saya Menjadi Marbot tidak mengharapkan apapun, InsyaAllah mudah-mudahan sampai akhir hayat saya dapat mengabdi pada masyarakat sebagai marbot, itu ibadah saya sama Alloh karena kalau shodaqoh Uang saya gak punya, yang saya punya cuman tenaga dan Waktu" Abah Ade mengungkapkan.
Dengan kondisi yang Alloh amanahkan padanya, Aan tidak pernah mengeluh sedikitpun, senyum selalu menghiasi wajahnya walau seumur hidupnya hanya dihabiskan berbaring dengan seluruh tubuh kaku. Jangan tanyakan Mall atau bioskop mana yang pernah Aan singgahi, bahkan lapangan bola di dekat rumahnyapun Aan tidak pernah datangi.
Makan dan minum apapun yang di berikan oleh Emak dan Abah tanpa sedikitpun mengeluh, bahkan tidak jarang hanya makan singkong rebus atau nasi garam namun Aan tidak pernah mengeluh. Jika tiba waktunya mandi, Emak dan Abah menggotong Aan ke kamar mandi begitupun jika ingin buang Air.
Terkecuali jika Emak dan Abah sedang ke sawah atau ladang maka Aan di tinggal seorang diri di Rumah dan terpaksa pipis atau BAB di tempat Ia berbaring, dan karena tidak pernah terbeli popok maka pulang dari ladang Emak dan Abah harus membersihkan semuanya. Tanpa mengeluh Emak dan Abah mengurus Aan yang tetap seperti bayi selama puluhan tahun, sungguh kesabaran dan kasih sayang yang luar biasa. Mereka layaknya malaikat tak bersayap bagi kehidupan Aan.
Ketika kami tanya apa keinginan Abah dan Emak Untuk untuk Aan, mereka menjawab: "hanya ingin Aan dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya sebagai Hamba, kami ingin bisa bayar fidyahnya Aan dari mulai akil baligh sampai sekarang, selain itu tentu saja jika masih ada harapan kami ingin Aan bisa di obati kembali".
Insan Baik, mari kita bersama-sama bantu wujudkan mimpi Abah dan Emak untuk putranya yang istimewa, InsyaAllah semua kebaikan insan baik semua dapat menjadi ladang Amal yang pahala nya akan terus mengalir kepada insan baik semua.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk segala kebutuhan Aan, terutama untuk mewujudkan mimpi Abah Ade dan Emak Dewi untuk Fidyah dan pengobatan Aan. Serta jika berlebih akan di pergunakan untuk Fidyah dan pengobatan para disabilitas dan Dhuafa lain di bawah naungan dan pendampingan Yayasan Amal baik Insani.
Berharap Anaknya Meninggal nTerlebih Dahulu!
terkumpul dari target Rp 100.000.000