Bayangkan Sahabat,

Bagaimana rasanya setiap hari harus melewati jembatan yang kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan?

Ada rasa was-was dirasakan puluhan santri yang tengah mondok di Pesantren Rumah Tahfidz Kiai Moarogan Palembang.

Untuk sampai di pondok, mereka hanya bisa melewati jembatan kayu yang dibangun diatas Sungai Betutu. Jembatan ini hanya bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Jika ada angkutan barang, logistik, dan material untuk pembangunan gedung terpaksa digotong ramai-ramai oleh para santri.

Mereka butuh jembatan baru yang lebih baik dan aman untuk mereka lewati.

Yuk #SahabatBerbagi ikut bangun jembatan dengan cara :

1. Klik “DONASI SEKARANG”
2. Isi nominal donasi terbaik Sahabat
3. Pilih metode pembayaran
4. Transfer sesuai nominal yang tertera
5. Bagikan kisah ini ke orang-orang terdekat