Sepasang Lansia Saling Menjaga dalam Keterbatasan
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Perjalanan cinta sepasang lansia di Gunung Halu, Kab. Bandung Barat sungguh membuat haru.
Aki Rodin (77) dan Nini Asih (82) tinggal berdua di gubuk kecil berukuran 3x3 meter. Mereka hidup serba terbatas. Seringkali hanya makan nasi dan garam atau kuah sambal.
Kekurangan fisik dan materi tak lantas menjadi alasan mereka saling meninggalkan.
Nini Asih sejak kecil kehilangan penglihatan, namun Aki Rodin memilihnya menjadi pendamping hidup meskipun usia Nini lebih tua 5 tahun darinya. Pun Aki Rodin yang hanya seorang buruh tani dengan penghasilan Rp25.000 sehari tetap membuat yakin Nini Asih untuk mendampingi Aki Rodin.
Sejak pagi buta, Aki Rodin berjalan kaki berkilo-kilo meter, keluar masuk hutan pinus, harus menghadapi rawannya jalan dan kondisi hewan buas di sekitar sana yang setiap saat mengintai Aki Rodin.
"Kalo ular, kalajengking, atau lipan mah udah biasa, tapi aki paling takut sama babi hutan soalnya aki ga pandai manjat pohon," cerita Aki Rodin.
Saat di rumah pun, Aki lah yang menyiapkan makanan, mengambil air, dan menuntun Nini ke kamar mandi milik tetangga meskipun harus sangat pelan karena sudah 5 tahun Nini sakit reumatik jadi sulit berjalan.
Hal paling dikhawatirkan Aki adalah saat berangkat kerja dan meninggalkan Nini sendiri. Kadang-kadang Nini memaksakan pergi ke kamar mandi sendiri dan tak jarang terjatuh, pergi ambil air atau menyalakan tungku sendiri.
Impian Aki ingin punya kamar mandi dan sumber air sendiri, atau modal usaha agar tidak perlu kerja jauh. Yuk wujudkan impian sepasang lansia dhuafa ini!
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan Aki Rodin dan Nini Asih. Donasi juga akan digunakan oleh penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan dan pendampingan Yayasan Amal Baik Insani.
Sepasang Lansia Saling Menjaga dalam Keterbatasan
terkumpul dari target Rp 100.000.000