Sedekah Untuk Fasilitas Air di Pedalaman Garut
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Teman berbagi, kita setiap hari bisa menikmati air yang melimpah mulai untuk mandi, minum, mencuci hingga berwudhu dan kebutuhan lainnya. Tapi bagaimana ketika nikmat tersebut tiba – tiba hilang?
Itulah yang terjadi pada warga Kampung Talegong, Garut, Jawa Barat. Kombinasi antara pemanfaatan lahan dan kemarau panjang membuat 120 kepala keluarga di Kampung Talegong hampir tidak bisa mendapatkan air sama sekali.
Saat ini, di Kampung Talegong, warga hanya diberi jatah 15 menit untuk mendapatkan air di kaki gunung tersebut melalui pipanisasi seadanya yang dibuat oleh para warga. Air yang sangat sedikit tersebut harus bisa mencukupi kebutuhan sehari – hari seperti, minum, mencuci, mandi, wudhu. Dan kebutuhan lainnya. Air yang diambil dari gunung juga tidak sepenuhnya bersih karena bencampur dengan tanah basah sehingga membuat warna air tidak lagi bening melainkan kecoklatan.
Warga yang sudah mengalami kekeringan selama beberapa taun tersebut tidak tinggal diam, masyarakat sudah melaporkan kekeringan di kampung mereka kepada pemerintah sejak taun 2022. Akan tetapi, hingga hari ini tidak ada respon dari pemerintah setempat.
Sementara itu, masalah terus berdatangan akibat kelangkaan air di Kampung Talegong. Selain warga harus berebut untuk bisa mendapatkan air bersih, masalah kesehatan juga bisa mengancam masyarakat.
Teman berbagi, air bersih adalah sebuah kunci untuk peradaban agar bisa terus bertahan hidup. Warga Kampung Talegong sudah bertahun – tahun hidup tanpa mendapatkan akses air yang layak seperti kita sekarang. Yayasan Berbagi Bahagia berinisiatif untuk membangun jalur pipa air agar bisa mengalirkan air bersih yang layak ke tempat penampungan untuk digunakan bersama oleh warga Kampung Talegong.
Ayo, kita alirkan pahala jariyah dengan membantu warga Kampung Talegong, Garut untuk bisa mendapatkan akses air yang layak!
Sedekah Untuk Fasilitas Air di Pedalaman Garut
terkumpul dari target Rp 100.000.000