Namanya Agus Miftah (33) seorang difabel yang menjajakan kantong plastik di pasar tradisional. Ia mengidap Celebral Palsy sejak lahir. Sehari-hari Agus bekerja mengelilingi pasar menggunakan kursi roda pemberian orang lain. Terkadang, ketika lelah tak tertahan ia beristirahat di mushola pasar tersebut.Jiwa besar dan ikhlas membuat ia menerima keadaannya tanpa keluh.

Penghasilan Agus tidak menentu setiap harinya, namun yang terbesar adalah 10 ribu rupiah. Tentu saja uang tersebut jauh dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi ia tetap bersyukur atas apa yang dimiliki. Kekurangan tidak menjadikannya berpasrah diri, ia berjuang sepenuh hati demi menggapai mimpi yang masih terkubur di hati.

Jauh di dasar hatinya, Agus bermimpi untuk memiliki tempat tinggal sendiri dan warung sederhana agar dapat mencari nafkah dengan sedikit nyaman. "Saya ingin punya rumah sendiri di samping Masjid", ucap Agus penuh harap. Meski Iapun tak tahu kapan mimpinya itu dapat tergapai. Begitu luar biasa perjuangannya, tetap bertahan di saat keadaan sangat menekan.

Tetap berjuang meski fisik tak sempurna, tetap yakin meski semua orang ragu.

Insan baik, mari buka hati dan bantu wujudkan mimpi-mimpi Agus. Semua yang kita berikan tak akan menjadi hal yang sia-sia, melainkan akan menjadi tabungan bagi kita yang ikut serta.

 

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari Agus dan mewujudkan keinginannya memiliki tempat tinggal yang layak serta modal usaha. Juga akan digunakan untuk keberlangsungan program kemanusiaan lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.