Hampir tiap tengah malam, Abah Dadang (66) dan anaknya membuat adonan cilok yang akan dijual keliling kampung.
Di usianya yang sudah tak muda, rambut yang sudah memutih, dan tubuh sudah mulai rapuh, Abah Dadang masih harus berjualan untuk menghidupi anak dan istrinya yang kini sakit stroke.
"Saya kadang kasian neng sama abah, berangkat jam 7 pagi pulang jam 6. Emak ga bisa apa-apa. Pengen berobat ga bisa, pengen diurut ga bisa, karena emak ga punya uang,” ucap Mak Atikah sambil menagis.
Anak abah pun putus sekolah, SD tidak tamat dan hanya bisa bantu abah jualan cilok.
Penghasilan dari jualan cilok tidak banyak. Dalam sehari abah hanya dapat 30-40 ribu yang digunakan untuk beli beras dan lauk, serta membayar hutang bekas emak sakit.
"Abah hoyong nyandak emak berobat, supados enggal damang. Tapi kumaha da penghasilan abah mung sakedik, cekap kangge tuang hungkul,” ucap Abah Dadang.
Insan baik, mari bantu wujudkan impian emak dan abah untuk bisa memiliki usaha lebih baik dan banyak agar bisa mengumpulkan biaya berobat dan kebutuhan lainnya.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha dan berobat, serta bantuan untuk penerima manfaat lainnya di bawah naungan Amal Baik Insani.