Kesedihan dan depresi setelah ditinggal sang istri membuat Abah Atang (59) sering mengamuk kala itu. Kondisi keluarga yang serba kekurangan dan ketidaktahuan membuat keluarga akhirnya sepakat mengurung dan memasung Abah Atang dalam ruangan berukuran 2x2 meter persegi.

Kondisi ruangan yang sempit dan lembab karena bersebelahan dengan kamar mandi membuat Abah Atang sering tidur meringkuk. Kondisi ini berlangsung hampir 12 tahun dan kini Abah Atang sulit berdiri.

"Abah udah ga gila, Abah sekarang pengen bisa jalan ketemu teman-teman Abah dulu sebelum Abah meninggal. Abah ingin minta maaf sama mereka," ucap Abah Atang.

Sudah 3 tahun sejak tidak terpasung, Abah hanya bisa jalan jongkok. Tetangga menuturkan Abah kini sangat ramah dan selalu hadir jika ada kegiatan apapun di lingkungan, bahkan selalu ingin membantu sebisanya meskipun sering dicegah karena khawatir dengan kondisinya, namun Abah sering memaksa karena ingin menebus masa-masa belasan tahun yang dilewatkan.

Abah masih tinggal di ruangan ketika di pasung. Atapnya bocor, kasur lantai alas tidur basah dan sudah tidak layak. Untuk keperluan MCK, Abah melakukanya di depan ruangan itu menggunakan ember tanpa dinding atau penghalang apapun.

"Makan Abah Alhamdulillah dikasih sama kerabat dan tetangga, suka ada yang kasih Abah uang buat jajan. Abah bersyukur masih banyak yang peduli sama Abah walaupun ada juga yang takut dan jijik," Abah bercerita sambil tertunduk.

Di usia senja Abah harus hidup sebatang kara dengan kondisi yang jauh dari kata layak. Abah ingin bisa jalan lagi agar bisa kerja jadi kuli bangunan seperti profesinya dahulu.

Insan Baik, yuk temani perjuangan Abah Atang bangkit kembali dan bisa bekerja seperti sebelumnya!

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan, renovasi tempat tinggal, dan pemenuhan kebutuhan Abah Atang lainnya. Jika terdapat kelebihan donasi akan digunakan untuk penerima manfaat dan keberlangsungan program sosial kemanusiaan lainnya di bawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.