
Bantu Kakak Tangguh Perjuangkan Kehidupan 5 Adik
terkumpul dari target Rp 50.000.000
"Jaga adik-adikmu, Nurul..."
Itulah bisikan terakhir sang ibu, yang kini menjadi napas dan tujuan hidup bagi Nurul.
Sejak hari itu, dunia Nurul tak lagi sama. Di usianya yang baru 16 tahun, seharusnya ia bebas bermimpi dan tertawa, namun bebannya terlalu berat untuk tak dihiraukan. Gadis itu dipaksa keadaan untuk menggantikan peran kedua orang tua sekaligus pelindung bagi lima adik yang kini sepenuhnya bergantung pada dirinya.
Riak cobaan menerpa tanpa aba-aba. Dua dari lima adiknya harus menjalani hidup dalam kegelapan. Satu kehilangan penglihatan akibat penyakit sejak kecil, satu lagi karena kecelakaan tragis saat bermain. Namun, di tengah gelapnya dunia, mereka menggantung asa pada sang kakak yang terus berusaha tetap menerangi. Nurul bersungguh untuk tetap menemani dan merawat mereka.
Setiap hari, Nurul berjuang dalam diam, menahan lelah yang menyiksa, lapar yang mendera, dan kecemasan yang tak pernah benar-benar pergi. Tentang hari esok, tentang adik-adiknya dan tentang hidup yang semakin berat.
Pagi hari, ia tetap mengenakan seragam dan pergi ke sekolah, menggenggam satu-satunya harapan yang ia miliki bahwa pendidikan bisa mengubah hidup mereka. Sore harinya, tanpa sempat beristirahat, ia berkeliling menjajakan camilan milik tetangga. Bila laris, ia membawa pulang Rp20.000. Bila tidak, uang Rp5.000 sudah beruntung ia dapatkan, juga harus cukup untuk enam perut kecil dan kebutuhan sehari-hari yang tak kunjung habis.
Tak jarang, Nurul dan adik-adiknya hanya makan singkong rebus untuk mengganjal perut. Di saat itu, hati Nurul rapuh. Ia menunduk, menahan tangis yang memaksa tumpah, melihat adik-adiknya mengunyah pelan sambil tersenyum, seolah ingin menenangkannya. Banyak maaf yang ingin ia sampaikan kepada adik-adiknya, namun hanya terpendam karena riuhnya deru kehidupan.
Di balik tenang senyumnya, Nurul menyimpan satu doa yang dalam, "Aku ingin sekolah tinggi agar bisa memberi mereka makanan dan baju dan sekolah yang layak tanpa harus memilih di antara semua itu...", lirih sedu terukir doa yang dilangitkan.
Ketika lelah dan rindu menyeruak, sepulang sekolah Nurul mengunjungi makam ibunya untuk sekedar mengadu. "Sejujurnya capek, tapi aku harus kuat demi adik-adik", gemuruh keluh diucap Nurul yang rapuh.
Hari ini, Nurul berdiri di persimpangan. Sendirian bertaruh mimpi-mimpi yang bisa kapan saja kandas. Tanpa bantuan, enam hati kecil ini mungkin harus terus bertahan dalam kekurangan.
Insan Baik, sekarang Nurul butuh rangkulan kita. Mari bantu wujudkan mimpi seorang kakak yang sedang berjuang demi adik-adiknya. Mari bantu ringankan langkah seorang gadis muda yang memikul beban dunia di pundaknya, dengan hati yang tak pernah menyerah.
Satu uluran tangan darimu bisa menjadi cahaya harapan bagi enam jiwa yang tengah berjuang untuk bertahan dan bermimpi. Mari jadi bagian dari perubahan hidup Nurul dan adik-adiknya.
Donasikan sekarang. Sekecil apa pun, sungguh berarti untuk mereka.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya Pendidikan, penunjang kebutuhan sehari-hari, serta untuk mendukung program sosial kemanusiaan lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.

Bantu Kakak Tangguh Perjuangkan Kehidupan 5 Adik
terkumpul dari target Rp 50.000.000