
Perjuangan Abah Tarya Bertahan Hidup Di Usia Senja
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Hujan baru saja reda, sisa rintik air masih menetes dari ujung-ujung daun, menambah dinginnya udara sore itu. Di sebuah gubuk tua, seorang lelaki renta duduk bersandar pada dinding kayu yang mulai lapuk. Pandangannya kosong, menatap langit yang perlahan menggelap. Dialah Abah Tarya, lelaki berusia 73 tahun yang telah lama hidup sebatang kara.
Sejak kepergian istrinya enam tahun silam, tak ada lagi senyum hangat yang menyambut pagi-paginya. Tak ada lagi secangkir teh yang menanti di meja kecil. Kini, hanya kesunyian yang menjadi teman setianya. Di usia senja, Abah Tarya masih harus berjuang untuk bertahan hidup.
Dulu, setiap hari ia berjalan ke hutan kecil di pinggiran desa, mengumpulkan ranting dan dahan kering untuk dijual. Namun suatu hari, nasib buruk menimpanya. Saat sedang mencari kayu bakar, kakinya tertusuk duri besar.
Awalnya dianggap sepele, tetapi luka itu tak kunjung sembuh. Perlahan, infeksi mulai menyebar, membuat kakinya membengkak dan semakin sulit untuk digerakkan. Sejak saat itu, langkahnya makin terbatas, dan rasa sakit terus menghantuinya.
Namun semangatnya untuk bertahan hidup tak pernah padam. Dengan tongkat kayu sebagai penopang, Abah Tarya tetap memikul kayu bakar dan berkeliling kampung menjajakan dagangannya. Jalannya tertatih-tatih, wajahnya menahan sakit, tapi harapannya tak pernah hilang. Sayangnya, dagangannya sering tak laku. Kayu bakar itu pun kembali menumpuk, dan ia harus kembali tidur dalam keadaan perut kosong.
"Kalau kayu nggak laku, ya abah nggak makan... Abah cuma bisa tahan lapar sambil nunggu besok, siapa tahu ada yang beli," ucap Abah pelan, dengan senyum yang menyembunyikan perih.
Kini, dengan tubuh renta dan kaki yang terus melemah ia pun terpaksa menumpang di rumah tetangga yang iba melihat keadaannya. Abah Tarya sangat bersyukur masih ada yang peduli.
Namun keadaannya kini benar-benar memprihatinkan. Infeksi di kakinya terus memburuk dan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Setiap hari, ia menahan sakit yang semakin parah, dan tubuhnya mulai melemah karena kurangnya asupan makanan.
Abah sangat membutuhkan pengobatan segera sebelum kondisinya makin memburuk. Ia juga butuh makanan bergizi agar tubuhnya tidak makin lemah. Tanpa bantuan, mungkin tak banyak waktu tersisa baginya untuk terus bertahan.
"Semoga masih ada yang peduli. Semoga masih ada rezeki buat abah hari ini."
Insan Baik, Mari menjadi harapan bagi Abah Tarya. Sedikit bantuan dari kita bisa menjadi penyelamat bagi beliau di tengah keterbatasan yang menjeratnya.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan dan sandang pangan Abah, juga akan digunakan untuk penerima manfaat dan program sosial lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.

Perjuangan Abah Tarya Bertahan Hidup Di Usia Senja
terkumpul dari target Rp 50.000.000