
Demi Tempat Berteduh dan Sepiring Harapan
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Di usia 92 tahun, ia masih berjalan… bukan menuju peristirahatan, tapi demi sepiring nasi.”
Langkah kaki itu pelan. Sebatang tongkat kayu menopang tubuh renta yang terus berjalan menantang hidup. Di usia senjanya, saat kebanyakan orang menikmati waktu bersama keluarga, Abah Isron (92) masih harus mengais rezeki demi menyambung hidup demi sesuap nasi.
Setiap hari, Abah menjajakan rempah-rempah dan bumbu dapur, berharap ada yang membeli dagangannya. Ia hidup sendiri, menumpang di sebuah bilik kecil milik kerabat jauh bangunan sederhana yang jauh dari kata layak.
Bilik itu berdiri di samping kandang kambing, dindingnya rapuh, atapnya bocor. Saat hujan turun, air merembes masuk, memaksa Abah menggeser perabotan dan memindahkan pakaian agar tidak basah. Bau dari kandang kambing yang menyengat sudah menjadi bagian dari hari-harinya.
Saat malam datang, ia bertahan dari dinginnya angin hanya dengan selembar kain sarung yang menutupi tubuhnya.
Untuk makan pun tak menentu. Kadang hanya ada nasi dan garam. Kadang, tak ada apa pun selain rasa lapar, pun ketika ia jatuh sakit, tak hanya lantunan doa berharap esok sembuh dengan sendirinya. Karena jika terlalu lama ia sakit, maka selain harus menahan sakit, Abah pun harus menahan lapar. Tak jualan berarti tak punya beras untuk dimasak.
Yang paling menghantui bukanlah lapar atau dingin, tapi kesepian. Abah Isron sering menangis diam-diam, mengenang almarhumah istrinya. Penyesalan terbesarnya adalah tak mampu memberi kehidupan yang layak bagi sang istri hingga akhir hayat.
Ia selalu bermimpi bisa menua bersama, dalam rumah kecil yang nyaman. Tapi takdir berkata lain. Abah kini menjalani hidup sendirian, dalam kondisi yang begitu memprihatinkan.
Insan baik, di usianya kini abah tak seharusnya masih berjuang sendirian. Kita bisa menjadi bagian dari harapannya mewujudkan impiannya yang sederhana memiliki tempat tinggal yang layak dan menjalani masa tua dengan tenang.
Mari ringankan beban beliau dan hadirkan kembali arti rumah juga kebahagiaan di sisa hidupnya.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk tempat tinggal dan penunjang kebutuhan Abah. Juga akan digunakan untuk penerima manfaat dan program sosial lainnya di bawah naungan Amal Baik Insani.

Demi Tempat Berteduh dan Sepiring Harapan
terkumpul dari target Rp 50.000.000