1000 Kursi Roda untuk Penderita Disabilitas dan Cerebral Palsy
terkumpul dari target Rp 150.000.000
Intan (21) lahir dalam kondisi lumpuh yang dimulai dari pelemasan pundak kemudian menjalar ke bagian tangan, kaki, hingga mengalami kelumpuhan otak. Setelah diperiksa ke puskemas setempat, Intan didiagnosa mengidap penyakit Cerebral Palsy.
Intan tidak bisa jalan dan bicara, hanya penglihatan dan pendengarannya yang normal. Semua aktifitasnya hanya dilakukan di kursi roda atau tempat tidur, dibantu ibunda tercinta Bu Entin.
Sejak usia 4 tahun Intan sudah menggunakan kursi roda dan sampai sekarang tidak pernah diganti karena tidak ada biaya. Kondisi kursi rodanya sangat memprihatinkan, beberapa bagian sudah berkarat, bagian untuk pijakan kakinya sudah terlepas, dan tempat duduknya sudah membuat Intan tidak nyaman.
Selain harus merawat Intan, Bu Entin juga hampir setiap hari bekerja sebagai buruh kasar pengangkut batu bata di toko matrial dekat rumahnya dengan penghasilan 20 ribu per hari, itupun tidak setiap hari. Hal ini dilakukan untuk membantu perekonomian keluarganya karena penghasilan suaminya, Pak Dian yang berprofesi sebagai relawan harian lepas di Dinas Kebersihan hanya 30 ribu per hari.
“Saya tidak sanggup membayangkan semakin Intan bertambah usia, kondisinya masih gini. Kalo saya dan suami udah ga ada gimana, siapa yang rawat?” ujar Bu Entin dengan rasa was-was.
SahabatKu, yuk jadi penghubung kesembuhan Intan dan anak-anak lain yang mengidap mengidap penyakit Cerebral Palsy untuk memiliki kursi roda!
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pengadaan kursi roda bagi para penderita Cerebral Palsy dan Disabilitas lainnya serta pemenuhan penunjang kesehatan pasien lainnya.
1000 Kursi Roda untuk Penderita Disabilitas dan Cerebral Palsy
terkumpul dari target Rp 150.000.000